Kamis, 15 Desember 2016

KISAH INSPIRASI SUKSES.

KAKEK PENJUAL AMPLOP

Kisah nyata ini ditulis oleh seorang dosen ITB bernama Rinaldi Munir mengenai seorang kakek yang tidak gentar berjuang untuk hidup dengan mencari nafkah dari hasil berjualan amplop di Masjid Salman ITB. zaman sekarang amplop bukanlah sesuatu yang sangat dibutuhkan, tidak jarang kakek ini tidak laku jualannya dan pulang dengan tangan hampa.
mari kita simak kisah "Kakek Penjual Amplop di ITB".

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang kakek tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. dia menjual kertas amplop yang sudah di bungkus di dalam plastik. sepintas barang jualannya itu terasa "aneh" di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang aksesori lainnya. tentu agak aneh dia "nyempil" sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu di butuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun kakek itu tetap menjual amplop. mungkin kakek itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

kehadiran kakek tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? tidak satu pun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran kakek tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di masjid Salman saya melihat kakek tua itu lagi, sedang duduk terpekur. saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. yach, sekedar ingin membantu kakek itu melariskan dagangannya. seusai shalat jum'at dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri kakek tadi. saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkus plastik itu. "Seribu", jawabnya dengan suara lirih. oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi kakek tua itu sangatlah berarti. saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. "saya beli ya pak, sepuluh bungkus." kata saya

Kakek itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak. saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. kakek itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. "Kakek cuma ambil sedikit", lirihnya. jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp.250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si kakek tua. jika pedagang nakal 'menipu' harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, kakek tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp. 10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat kakek tua itu untuk membeli makan siang. si kakek tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. sambil berjalan saya teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya begini : "Kakek-kakek tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. jangan selalu beli barang di mall-mall dan toko-toko yang nyaman dan lengkap....".

Si kakek tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. meskipun barang-barang yang di jual oleh mereka sedikit lebih mahal dari pada harga di mall dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insha Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya kakek tua itu lebih terhormat dari pada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. tetapi si kakek tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si Kakek tua tadi. mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat di butuhkan si kakek tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si kakek tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

Mari kita bersyukur telah di berikan kemampuan dan nikmat yang lebih dari pada kakek ini. tentu saja syukur ini akan jadi sekedar basa-basi bila tanpa tindakan nyata.

"Mari kita bersedekah lebih banyak kepada orang-orang yang di berikan kemampuan ekonomi lemah. Allah akan membalas setiap sedekah kita, Aamiin. . . . .

SALAM SUKSES SELALU UNTUK KITA SEMUA
INSHA ALLAH

MUHAMMAD IQBAL MUSALIM
CEO & FOUNDER IQBAL MUSALIM ELECTRONIC (IME)™.
ENTREPRENEUR MUDA
MUHAMMAD IQBAL MUSALIM COORPORATION©™
MUHAMMAD IQBAL MUSALIM FOUNDATION®™

3 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  2. Halo,
    nama saya Siti Aminah dari Indonesia, tolong saya sarankan semua orang di sini harus sangat berhati-hati, karena ada begitu banyak pemberi pinjaman pinjaman palsu di internet, tetapi mereka masih yang asli di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah ditipu oleh 4 pemberi pinjaman yang berbeda, saya kehilangan banyak uang karena saya sedang mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang karena hutang.

    Saya hampir menyerah sampai saya meminta saran dari seorang teman yang memperkenalkan saya kepada pemberi pinjaman asli dan perusahaan yang sangat andal yaitu Bunda Alicia Radu yang mendapatkan pinjaman saya dari 800 juta rupiah Indonesia dalam waktu kurang dari 24 jam Tanpa tekanan dan tekanan suku bunga rendah 2%. Saya sangat terkejut ketika memeriksa rekening bank saya dan menemukan jumlah pinjaman yang saya minta telah ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan sehingga saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa tekanan dari Bunda Alicia Radu

    Saya ingin Anda mempercayai Bunda Alicia Radu dengan sepenuh hati karena ia sangat membantu dalam hidup saya dan kehidupan finansial saya. Anda harus menganggap diri Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, hubungi ibu Alicia Radu melalui email: (aliciaradu260@gmail.com)
    Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya: (sitiaminah6749@gmail.com) jika Anda memerlukan informasi tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman dari Ibu Alicia Radu, Anda sangat bebas untuk menghubungi saya dan saya akan dengan senang hati menjawab Anda karena Anda juga dapat membantu orang lain setelah Anda menerima pinjaman Anda.

    BalasHapus
  3. Hari yang baik untuk semua warga negara Indonesia, nama saya Nurul Yudianto, tolong, saya ingin berbagi kesaksian hidup saya yang sebenarnya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman pinjaman di internet

    Setelah beberapa waktu berusaha mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan terus ditolak, saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman secara online tetapi saya curang dan kehilangan Rp18,7 juta, kepada seorang wanita di saudi arabia dan Nigeria.

    Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan teman saya Nyonya Rika Nadia (rikanadia6@gmail.com) yang kemudian memperkenalkan saya kepada Lady Esther, manajer Cabang dari Access Loan Firm, sehingga teman saya meminta saya untuk mendaftar dari LADY ESTHER, jadi saya Menjerit dituangkan dan dihubungi LADY ESTHER. melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)

    Saya mengajukan pinjaman sebesar Rp250 juta dengan suku bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui dengan mudah tanpa tekanan dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan jaminan untuk pengalihan pinjaman, saya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari satu setengah jam uang pinjaman telah dimasukkan ke dalam rekening bank saya.

    Saya pikir itu adalah lelucon sampai saya menerima panggilan dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah Rp250 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan telah menjawab doa-doa saya dengan buku pinjaman dengan pinjaman asli saya, yang telah memberi saya keinginan hati saya.

    Semoga Tuhan memberkati LADY ESTHER untuk mewujudkan kehidupan yang adil bagi saya, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik untuk mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) atas pinjaman Anda

    Akhirnya saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena meluangkan waktu untuk membaca kesaksian hidup saya yang sebenarnya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa kepada Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: (nurulyudianto2@gmail.com) Salam

    BalasHapus