Minggu, 01 April 2018

LEADERSHIP : 1. MENGENAL DIRI [ UNDERSTANDING SELF ]

LEADERSHIP

• Understanding Self
[ MENGENAL DIRI ]

• Communication
[ KOMUNIKASI ]

• Getting Along with Others
[ MENYATU DENGAN YANG LAIN ]

• Learning to Learn
[ BELAJAR UNTUK BELAJAR ]

• Decision Making
[ MEMBUAT KEPUTUSAN ]

• Managing
[ MENGATUR ]

• Working with Groups
[ BEKERJA DALAM KELOMPOK ]

Seri Kepemimpinan :
Nabi Muhammad SAW

Sejak masa kanak-kanak Nabi Muhammad telah dikenal sebagai orang yang berbudi pekerti luhur. Al Amin, begitulah salah satu gelar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh kaum Quraisy. Al Amin berarti orang yang dapat dipercaya.
Kejujurannya tidak hanya diakui oleh kaum muslimin Quraisy tetapi juga oleh kaum kafir Quraisy.

Bagaimanakah dengan dirimu? Apakah kamu memiliki sebuah gelar atau julukan yang baik seperti : jujur, rajin, pintar, soleh?
Ataukah kamu memiliki gelar atau julukan yang sebaliknya? ...

1. MENGENAL DIRI
[ Understanding Self ]

1.1 Leadership

APA ITU LEADERSHIP?

"Pemimpin adalah orang yang dapat mengubah VISI menjadi KENYATAAN."

LEADERSHIP atau kepemimpinan sebagai ilmu dan keterampilan dapat kita pelajari dan kita latih atau praktekkan. Kepemimpinan bukan suatu hal yang mistik yang hanya dimiliki oleh seseorang sedangkan yang lainnya tidak memilikinya. Setiap kamu adalah pemimpin, paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Oleh karena itu harus ada kemauan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan untuk menjadi pemimpin.

Kepemimpinan harus didukung oleh kemampuan pengenalan diri, komunikasi, menyatu dengan yang lain, selalu mengembangkan diri melalui proses belajar, mengatur, bijaksana dalam pengambilan keputusan dan dapat bekerjasama untuk tujuan tertentu.
Ketujuh hal di atas merupakan Aspek-Aspek Leadership. Jika aspek-aspek leadership tersebut mampu kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan menjadi orang yang dapat mengubah hidup kita menjadi berarti.

Kepemimpinan bukanlah sekedar kemampuan untuk memimpin orang lain. Perlu di ingat bahwa setiap manusia diciptakan oleh Allah sebagai 'khalifah' di muka bumi ini. Oleh karena itu sebelum kita mampu memimpin orang lain atau suatu kelompok, kita harus mampu memimpin diri sendiri dan juga mampu menjadi anggota kelompok. Leadership atau kepemimpinan merupakan upaya kita untuk mempertanggungjawabkan setiap tindakan pribadi serta kerjasama kita dengan orang lain dalam mencapai tujuan baik tujuan pribadi maupun tujuan kelompok.

1.2 Kenapa Kita Harus Mengenal Diri?

"Kita tidak bisa mengajarkan sesuatu kepada orang-orang; kita hanya bisa membantu mereka menemukannya dalam diri mereka."

Pengembangan dari keterampilan Leadership harus diawali dengan pemahaman dan pengenalan diri sendiri.
• Siapa diri kita?
• Dari mana kita berasal?
• Untuk apa kita diciptakan?
• Bagaimana perjalanan sebelum hidup, ketika hidup dan setelah hidup?
• Apa tujuan penciptaan kita?
• Apa peran dan fungsi hidup kita?
• Apa keunggulan kita dibanding mahluk ciptaan yang lainnya?
Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan dasar yang harus kita jawab sebelum kita melangkah ke pengenalan potensi diri kita.
Pengenalan potensi diri dimaksudkan agar kita dapat mengembangkan keunggulan kita dan membatasi kelemahan kita.
Tingkat yang paling mendasar untuk pengembangan diri adalah kesadaran yang menyeluruh dan sungguh-sungguh tentang hakikat diri dan penciptaan diri kita serta tanggungjawab kita sebagai mahluk Allah SWT.

Setelah dapat menerima, mencintai serta mensyukuri keberadaan kita, barulah kemudian mengembangkan kemampuan-kemampuan kita untuk mencapai titik optimal.
• Siapa diri kita?
Coba renungkan, bahwa :
1. Manusia adalah mahluk yang lebih mulia dari mahluk lain.
2. Manusia yang memiliki 200 milyar sel otak hanya 5% yang baru kita gunakan.
3. Manusia memiliki rasio, emosi dan spiritual.
4. Manusia Memiliki kemampuan belajar dengan tujuan merubah kondisi dari tidak tahu menjadi tahu.
5. Semua Manusia terlahir dengan jenius.

1.3 Membangun Visi Hidup

"VISI ADALAH APA YANG KITA IMAJINASIKAN, INGINKAN dan PIKIRKAN.
VISI HIDUP ADALAH RUH HIDUP YANG MENGHANTARKAN PERJALANAN HIDUP SESEORANG MENJADI BERMAKNA."

Visi diartikan sebagai kemampuan berimajinasi dan berpikir secara terencana untuk masa depan dengan keyakinan untuk dapat meraihnya. Visi dibangun atas perpaduan antara pengetahuan, keyakinan dan perasaan yang membentuk imajinasi, keinginan dan pikiran baru tentang masa depan.
Proyeksi dan desain masa depan kita dibangun melalui mimpi besar [ visi ] yang ditetapkan sejak sekarang. Harapan dan kesuksesan seperti apa yang kita kehendaki di desain melalui keyakinan, ilmu dan instuisi diri untuk dapat meraihnya.

Ketika masih kecil, Napoleon menghabiskan waktu berjam-jam menaklukan Eropa di dalam pikirannya. Yang terjadi selanjutnya adalah apa yang tercatat dalam sejarah.

Kemampuan kita untuk bermimpi menunjukan seberapa besar keinginan kita untuk membuat masa depan kita menjadi lebih baik dari masa yang telah dilampaui. Impian, cita-cita masa depan adalah energi dahsyat yang dapat mendorong seseorang menggapai masa depan dengan penuh gemilang.

VISI = Pengetahuan x Keyakinan x Perasaan.

1.4 Misi Hidup

"Banyak Mimpi-mimpi besar seseorang kandas tinggal khayalan karena tidak membumikan mimpi tersebut dengan perbuatan dan langkah-langkah konkrit yang membutuhkan komitmen, integritas dan kesabaran."

MISI HIDUP
MISI HIDUP adalah mengerahkan seluruh potensi diri dengan langkah-langkah konkrit melalui metode dan manajemen diri untuk meraih mimpi besar. Misi ditegakkan melalui potensi fisik, spiritual, emosional dan intelektual. Potensi Spiritual menghantarkan manusia untuk selalu tunduk kepada kehendak yang Maha Pencipta [ Allah ]. Potensi emosional menghantarkan manusia untuk menjaga keseimbangan dan ketenangan jiwa agar selalu memancar sifat-sifat baik. Potensi intelektual untuk membentuk manusia pembelajar, yaitu : memiliki rasa ingin tahu yang besar, berpandangan ke depan, berprasangka yang baik, terbuka dan memiliki daya nalar rasional. Sedangkan potensi fisik diarahkan untuk menjadi manusia yang sehat, kuat sehingga kepercayaan diri selalu terjaga dan menimbulkan sportivitas pada diri seseorang.
Tugas manusia sebagai pemimpin dunia dapat di emban dengan sempurna jika telah mengimplementasikan ketiga komponen misi hidupnya tersebut yang tercermin dalam aktivitas hidupnya sehari-hari.

MISI HIDUP : Potensi Spiritual x Potensi Emosional x Potensi Intelektual x Potensi Fisik.

1.5 Mengenal Diri atau Cita-Cita Hidup

MENETAPKAN TUJUAN ATAU CITA-CITA HIDUP

"Tujuan hidup adalah arah dan jalan hidup yang harus kita tapaki dengan kekuatan dan pengorbanan."

Fakta menunjukan hanya 3% manusia yang menuliskan tujuan hidupnya. Hanya 1% manusia yang menulis dan mereview tujuan hariannya. Diantara kita banyak yang terlena membiarkan hidupnya mengalir tanpa arah dan tujuan yang jelas. Sisi gelap apa yang akan terjadi untuk masa depan kita. Ada banyak tujuan yang bisa ditetapkan diantaranya :
• 1. Apa Tujuan Keluarga?
• 2. Apa Tujuan Kesehatan Kita?
• 3. Apa Kesuksesan dalam Karier?
• 4. Apa Tujuan Pendidikan?
• 5. Apa Tujuan Rekreasi?
• 6. Apa Tujuan Spiritual kita?
Ada empat langkah untuk menentukan tujuan hidup kita, yaitu :
1. Memetakan potensi diri/bakat tampak dan bakat tersembunyi.
2. Menetapkan Figur sukses seperti apa yang kita ingin capai.
3. Menetapkan Portofolio hidup kita untuk masa yang akan datang.
4. Berdo'a.

Setelah itu kita harus dapat mempersiapkan diri dengan cara :
1. Membongkar virus kegagalan [ penghambat sukses kita ] : Pemaafan pada diri karena faktor fisik [ cacat tubuh ], kesehatan dan intelektual diri kita. Menyalahkan keluarga, guru dan institusi pendidikan.
Serta virus yaitu membenarkan kesuksesan orang lain karena orang tersebut memiliki banyak faktor pendukung untuk sukses.
Terakhir menyalahkan TUHAN karena faktor nasib.
2. Membuat peta hidup, pada umur berapa kita hendak mencapai tujuan?
3. Memulai melangkah sejak hari ini.

Tips menggapai sukses :
1. Menetapkan Goal.
2. Definisikan cita-cita dengan jelas dan spesifik.
3. Pengharapan realistik.
4. Berani akan perubahan.
5. Tulis dengan jelas.
6. Memiliki komitmen yang tinggi.
7. Melakukan perencanaan.
8. Membuat sistem imbalan.
9. Melakukan tindakan [ action ]

1.6 Ciri-Ciri Kepribadian Saya

Ciri-Ciri Kepribadian Saya

"Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauh dari sekelilingmu."
[ Q.S Ali Imran 3 : 159 ]

Kepribadian adalah sifat khas seseorang yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat yang berbeda dari orang lain.

Cobalah kamu perhatikan pada diri manusia tentang kepribadiannya. Tidak seorang pun yang mempunyai sifat kepribadian yang sama persis dengan yang lain. Hal itu menunjukkan bahwa manusia itu diciptakan dengan unik dan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Sifat kepribadian itu semata-mata bukan hanya bawaan manusia, tapi dapat diperoleh dari beberapa faktor yang antara lain sikap, pendapat, norma yang hidup dalam masyarakat dan pengalaman yang diperoleh bertahun-tahun.
Keturunan tidak begitu memainkan peranan yang penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Demikian juga dengan kepribadian yang dibentuk karena orang lain membantu membentuknya, tapi setiap orang mempunyai kesempatan untuk merubah sifat-sifatnya untuk memperoleh suatu tingkat kesadaran yang lebih tinggi.

1.7 Menemukan Nilai Diri

"Barangsiapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah lah kembalimu."
[ Q.S Faathir 35 : 18 ]

Manusia hidup di dunia ini tentunya mempunyai arah tujuan yang jelas agar di dalam menjalani hidupnya tidak gampang terpengaruh oleh hal-hal yang menjerumuskan dirinya ke arah yang tidak baik.

Nilai hidup seseorang dapat dilihat dari bagaimana orang itu memberikan makna terhadap hidupnya.

Masing-masing orang berhak untuk menjadikan hidupnya seperti apa yang menjadi keinginannya. Ada orang yang mengisi hidupnya dengan kesenangan dunia semata, ada yang mengisinya dengan memikirkan akhirat saja, ada juga yang mengisi hidupnya dengan memberikan yang bermanfaat di dunia untuk menuju kebahagian di akhirat bahkan ada yang tidak mengerti apa yang menjadi tujuan hidupnya.

Bagi seorang muslim yang telah mempunyai rujukan yang jelas yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasul tentunya tidak sulit untuk menentukan arah tujuan hidupnya. Nilai-nilai yang dia anut di dalam menjalankan kehidupannya sudah jelas mengarah kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.
Namun demikian tidak semua orang mampu mengisi hidupnya dengan nilai-nilai yang benar meskipun pedomannya sudah jelas. Karena manusia mempunyai keinginan-keinginan [ Hawaa ] yang kadang menutup qolbunya sehingga menyebabkan qolbu yang terang benderang mengalami kegelapan.
Oleh karena itu agar hidup mempunyai makna, seseorang harus selalu melatih dirinya dengan mengasah qolbunya melalui perenungan dengan mendayagunakan potensi nalar, rasa dan menundukkan potensi Hawaa agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan [ Al-Qur'an dan Sunnah].

1.8 Evaluasi Diri.

"Pada hari ketika tiap-tiap diri akan mendapatkan kebajikan dan demikian pula keburukan yang telah diperbuatnya."
[ Q.S Ali Imran 3 : 30 ]

Di dunia yang penuh dengan ragam prilaku manusia, kejadian-kejadian yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, akan berpengaruh terhadap pribadi seseorang. Bagi mereka yang tidak mempunyai pedoman hidup yang kuat akan terseret arus kehidupan yang semakin jauh dari kedamaian dan ketenangan. Orang miskin yang menjalani rutinitas untuk mencari sesuap nasi dengan menghalalkan segela cara tanpa ingat bahwa hidup ini akan berakhir. Demikian juga dengan orang kaya yang sudah terbiasa dengan kemewahan hartanya melupakan kewajibannya sebagai hamba Allah sehingga hidupnya hanya untuk mengabdi kepada dunia akan berbeda dengan manusia yang hatinya masih diberikan petunjuk oleh sang Pencipta alam semesta Allah SWT.

Meskipun mereka dalam kehidupan di dunianya mendapat amanah harta dan kemewahan, mereka tidak akan melupakan kewajibannya sebagai hamba Allah. Demikian juga dengan mereka yang untuk makan saja harus bekerja keras dan dalam kehidupan di dunianya penuh dengan kesulitan, mereka tetap meluangkan waktunya untuk kembali menyerahkan segalanya pada Allah SWT.
Bagi mereka yang sadar bahwa seluruh hidupnya adalah milik Allah, mereka pasti meluangkan waktunya untuk selalu berdekatan dengan Nya [ Allah ], melakukan evaluasi dengan merenungi perjalanan hidup yang telah dilaluinya. Apakah harta yang mereka peroleh berasal dari jalan yang benar dan membelanjakan harta itu dengan jalan yang benar pula.
Apakah hatinya masih penuh dengan penyakit hati, apakah caranya bergaul dengan orang lain perlu diperbaiki. Masih banyak sekali hal yang harus mereka evaluasi agar dalam menjalankan kehidupan selanjutnya lebih baik.

Terimakasih
Terimakasih
Dan
Terimakasih

Muhammad Iqbal Musalim
Amway Indonesia.
Network TwentyOne Indonesia.
Independence Business Owner.
Amway Business Owner.
08986355448
081214070488

1. MENGENAL DIRI
[ Understanding Self ]

1.9 Mengenal potensi diri

Mengenal Potensi Diri

"Potensi diri layaknya sinar matahari yang tertutup awan. Sinar itu akan dapat terpancar ke permukaan bumi jika mampu mengehalau awan yang menyelimuti diri kita".

Manusia adalah mahluk sempurna yang diciptakan oleh Tuhan [ Allah ] yang memiliki kelebihan potensi spiritual, emosional, intelektual dan potensi kepemimpinan [ leadership ]. Dengan dasar itulah sebaiknya kita mampu menggali dan melakukan pemetaan potensi diri. Melakukan penilaian terhadap kemampuan apa dan seberapa jauh kemampuan itu dapat dikembangkan. Ada banyak cara untuk mengetahui dan menggali potensi diri kita. Beberapa hal potensi yang harus diketahui adalah :
1. Potensi Spiritual ; seberapa kuat kita memiliki keyakinan/aqidah akan pentingnya Kehadiran dan Kekuatan Allah bagi kita.

2. Potensi Emosional ; tingkat kestabilan jiwa dan emosi juga kemampuan diri dalam mengatasi atau mengendalikan emosi ketika emosi itu datang. Dengan demikian diri kita tetap melakukan sifat-sifat terpuji.
3. Potensi Intelektual ; memiliki kemampuan daya nalar dan berpikir logis yang akan menghasilkan manusia yang senantiasa selalu belajar.
4. Potensi Kepemimpinan [ Leadership ] ; memiliki rasa tanggungjawab yang besar untuk selalu dapat berperan dalam bidang kehidupan, sehingga kehadirannya akan memberi makna bagi yang lain.
5. Potensi Fisik ; Memiliki fisik yang sehat, kuat dan tahan terhadap pengaruh dari luar.

Howard Gardner telah menemukan ada 8 macam intelegensia, yaitu :
• Linguistik : Kecerdasan bahasa yang memiliki kemampuan ekspresi bahasa dan komunikasi.
• Logis Matematik : Kecerdasan kemampuan berpikir logis dan analitis.
• Visual Spatial : Kecerdasan untuk membayangkan bentuk dalam pikiran, yang dituangkan dalam bentuk gambar, fotografi, ukiran atau pahatan.
• Kinestetik : Kecerdasan olah tubuh atau gerak tubuh.
• Musikal : Kecerdasan musik yang meliputi menyusun lagu, mencipta lagu, memainkan alat musik.
• Naturalistik : Kecerdasan mengenal alam dimana terdapat sesuatu yang saling berhubungan [ Quantum World ].
• Interpersonal : Kecerdasan yang berhubungan dengan interaksi terhadap orang lain dalam kegiatan sosial.
• Intrapersonal : Kecerdasan memahami diri dan kemampuan dalam mengelola potensi diri.

1.10 Puisi diriku

Puisi Diriku

"Keunikan diri kita menjadi sesuatu yang indah jika kita mampu mengukirnya dengan bahasa dan puisi".

Cara mengenal diri kita bisa dalam bentuk apa saja. Berbagai cara bisa dilakukan ; menanyakan pada orang tua kita, guru atau teman dekat tentang siapa sebenarnya diri kita itu. Salah satu cara lain ialah membuat puisi dengan penuh kejujuran dari lubuk yang terdalam.
Belajarlah mengenal diri dengan cara membuat puisi tentang diri pribadi.

Menciptakan puisi tentang diri sendiri akan dapat memberikan suatu gambaran tentang diri orang yang bersangkutan. Cobalah mengenal dirimu, lihatlah apa sesungguhnya ciri dirimu? Seperti apa sifatmu? Kegiatan apa yang menjadi favoritmu? Kamu suka warna apa? Apa makanan kesukaanmu dan lain-lain. Penciptaan puisi ini juga akan mengetahui sejauh mana kejujuran dan kreatifitasmu menceritakan tentang dirimu dalam bentuk puisi.

AKU
Aku adalah aku, selain diriku bukanlah aku.
Hidup dan kematianku adalah untukku.
Cintaku hanyalah untuk satu kekasihku, yang kuyakini Dia lah sumber kedamaian dan kebahagianku.
KarenaNya lah diriku tercipta dan lahir dan akan kembali kepada-Nya.

Oleh diriku sendiri : Rohmat H
Renungan diri - Warbong.
09.00 WIB

1.11 Sifat kepribadianku

Sifat Kepribadianku

"Bersikaplah rendah hati karena engkau tercipta dari bumi. Bersikaplah terhormat karena engkau tercipta dari bintang."

[ Pepatah Serbia ]

Kepribadian merupakan sistem yang dinamis dari sifat, sikap dan kebiasaan yang menghasilkan tingkat konsistensi tanggapan individu yang beragam.
Kepribadian adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku seseorang secara terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek saja dari keseluruhan itu. Kepribadian tidak menyatakan sesuatu yang bersifat statis, seperti bentuk badan atau ras tetapi menyertakan keseluruhan dan kesatuan dari tingkah laku seseorang.
Masing-masing dari kita memiliki sifat yang menakjubkan ; meliputi keberanian, ketahanan, kepahlawanan dan pengorbanan. Akan tetapi tidak jarang disekitar kita ada orang-orang yang memiliki sifat buruk [ tidak baik ] seperti ; serakah, egois, bejat dan kejam. Memang sifat atau kepribadian tersebut bukan harga yang mati atau tidak berkembang secara pasif saja. Setiap orang menggunakan kemampuannya secara aktif untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.

Kepribadian adalah sesuatu yang sifatnya individual, dalam arti tidak seorang pun mempunyai kepribadian yang sama. Dengan berbeda-bedanya tiap orang [ unik ], maka kita dapat tertarik [ kagum, simpati ] atau tidak tertarik [ antipati ] atau bersikap netral pada seseorang. Untuk mengetahui kepribadian seseorang yang sebenarnya secara menyeluruh dan lengkal cukup sulit [ tidak mudah ] dan memerlukan waktu yang lama, apalagi jika dilakukan oleh orang yang bukan ahli. Tetapi untuk keperluan yang bersifat praktis maka hanya memerlukan manajer [ pengaturan ] yang aktif, rajin, jujur, cerdas, berwibawa dan dapat memimpin.
Kegiatan berikut ini, akan membantumu mengetahui beberapa hal dari dimensi kepribadianmu.

1.12 Deklarasi penghargaan diri

Deklarasi Penghargaan Diri

"Tak satu pun di dunia ini yang dapat menggantikan keteguhan dan kebulatan tekad untuk mencapai tujuan".

Deklarasi adalah pernyataan ringkas dan jelas tentang sesuatu hal. Dengan kata lain sesuatu yang dipermaklumkan atau diproklamirkan.

Masa remaja [ usia 13 - 21 tahun ] merupakan saat berkembangnya identity [ jati diri ]. Remaja sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi [ becoming ] yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.

Ada remaja yang belum bisa menerima keadaan diri sepenuhnya. Ia selalu melihat dirinya banyak sekali kekurangan dan kelemahan [ tidak mampu ], sementara orang lain mempunyai banyak kelebihan. Ia menjadi tidak percaya diri [ minder ] dan kehilangan identitas diri.
Ia mempunyai konsep diri yang negatif [ tidak positif ]

Kita seharusnya mempunyai konsep dan gambaran diri yang positif, yang merupakan modal bagi orang yang memiliki keteguhan dalam mencapai cita-cita. Kita tidak boleh lemah dan putus asa [ berhenti dengan cepat ].

1.13 Kenakalan remaja

Kenakalan Remaja

"Setiap perbuatan sekecil apapun dalam dunia ini akan diminta pertanggungjawaban setelah kita mati".

Kenakalan remaja merupakan perbuatan yang menyimpang dari batas norma-norma yang berlaku. Perbuatan atau tindakan yang bersifat asosial, bahkan anti sosial yang menyimpang dari norma-norma sosial, agama dan hukum yang berlaku dalam masyarakat tertentu dan pada kurun waktu tertentu.

Pada dasarnya manusia itu berkecenderungan baik, tetapi pembentukan karakternya sejak awal sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Di samping itu dalam pertumbuhan dan perkembangannya harus melalui masa-masa kritis, sehingga ia sangat labil. Oleh karena itu, faktor-faktor dari dalam dan luar akan dapat menjadikan karakternya itu menjadi penguat pada dirinya. Jadi untuk dapat mempertahankan kecenderungan baiknya itu, dibutuhkan lingkungan yang kondusif baik secara intern maupun extern.
Faktor intern [ keyakinan hidup dan memegang teguh prinsip ] sedangkan faktor eksternal [ lingkungan sekitar ] yang membuat seseorang melakukan perbuatan baik atau buruk [ tidak baik ].

1.14 Mengenal bentuk-bentuk kejahatan

Mengenal Bentuk-Bentuk Kejahatan

"Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak dikelola dengan baik". [ tidak terorganisir ].

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam beberapa golongan-golongan. Narkotika biasanya memiliki jaringan yang kuat, baik yang dilakukan oleh orang lokal maupun internasional.
Banyak motif dan tujuan yang dilakukan oleh organisasi jaringan, diantaranya : keuntungan uang, penghancuran generasi atau bangsa. Kejahatan narkotika adalah suatu kejahatan yang sangat berbahaya karena merupakan pintu pertama bagi kejahatan berikutnya. Tidak jarang kita temukan seperti pembunuhan, penyimpangan seksual, perampokan, pencurian dan lain-lain. Umumnya yang dilakukan telah terlibat atau pemakai narkoba.

Selain Narkotika juga, ada bentuk kejahatan lain seperti : Perjudian, pencurian, seks bebas dan kejahatan lainnya.
Manusia sebagai mahluk hidup yang memiliki sifat sosial, tidak pernah terlepas dari lingkungannya.

Oleh karena itu, baik buruk [ tidak baik ] tingkah laku seseorang bergantung pada lingkungannya dan lingkungan masyarakat sangatlah besar pengaruhnya terhadap pembentukan jiwa seorang anak [ putra-putri ].

1.15 Garis karir [ peta hidup ]

Garis Karir [ Peta Hidup ]

"Pengembara tanpa tujuan yang jelas.
Ini sering dialami oleh semua orang, kelihatannya sibuk tapi sampai tua tidak mencapai tujuan".

Setiap orang memiliki keinginan untuk berhasil dan sukses dalam hidupnya. Keberhasilan dalam hidup tidak dapat diraih begitu saja. Hal tersebut memerlukan kerja keras [ upaya ] dan pengorbanan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, setiap orang harus memiliki dan merencanakan tujuan hidupnya sebaik mungkin.

Dimensi hakikat [ saya berharap ] adalah sikap diri untuk menetapkan sebuah tujuan ke mana arah tindakan akan dilangkahkan. Harapan-harapan tersebut membuncah [ terpusat ] di dalam hati, akal pikiran dan tindakan.
Kita sadar bahwa tujuan teramat penting dalam kehidupan, karena sikap dan tingkah laku seseorang sangat ditentukan oleh kemana dia mengarah, apa cita-citanya dan apa yang akan diperbuatnya [ dilakukannya ].

Terimakasih
Terimakasih
Dan
Terimakasih

Muhammad Iqbal Musalim
Amway Indonesia.
Network TwentyOne Indonesia.
Independence Business Owner.
Amway Business Owner.
08986355448
081214070488

Tidak ada komentar:

Posting Komentar