Minggu, 01 April 2018

LEADERSHIP : 2. KOMUNIKASI [ COMMUNICATION ]

2. KOMUNIKASI

[ Communication ]
2.1 Komunikasi

"Banyak problem hidup yang harus dipecahkan melalui komunikasi. Banyak pula komunikasi justru melahirkan problem hidup. Diperlukan teknik komunikasi yang efektif dan efesien."

Komunikasi di definisikan sebagai pengungkapan diri pribadi kepada orang lain, baik melalui bahasa verbal maupun non verbal. Lebih lanjut komunikasi dapat diartikan suatu kegiatan saling bertukar informasi yang berlangsung diantara dua atau lebih banyak unsur, dengan tujuan-tujuan tertentu.

Selain komunikasi verbal [ mendengar, membaca, menulis, berbicara ], komunikasi non verbal juga penting maknanya. Komunikasi-komunikasi non verbal [ body language ] diantaranya : Kontak mata, ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi suara, penekanan, kesunyian yang disengaja, pemilihan waktu, penampilan, sentuhan, pergerakan tangan.

Sebagai mahluk sosial, manusia dituntut untuk berinteraksi baik dengan sesama manusia maupun dengan mahluk lain ciptaan Tuhan [ Allah ]. Lebih jauh lagi, kita pun dituntut untuk melakukan interaksi komunikasi bahkan dengan Tuhan [ Allah ] sebagai Pencipta Alam.

Ada makna dan teknik berkomunikasi agar kedua belah pihak mendapatkan manfaat dari komunikasi yang terjadi. Komunikasi yang efektif adalah dengan cara mengoptimalkan seluruh potensi panca indra kita [ komunikasi verbal dan non verbal bersama-sama ].

2.2 Menjadi Pendengar yang Baik

"Pendengar yang baik adalah yang mampu menerobos ruang hati pembicara sehingga mampu menterjemahkan makna tersurat dan makna tersirat."

Menjadi pendengar yang baik merupakan hal yang penting dalam komunikasi. Mengapa? Karena mendengar dapat membantumu memperoleh informasi yang baik, membantumu mewujudkan gambaran yang lebih positif mengenai diri sendiri, memahami orang lain, membantu keberhasilanmu di sekolah maupun di pekerjaan nanti dan masih banyak manfaat lainnya.

Mendengarkan dengan baik dapat disimpulkan dalam sebuah kata "PUAS", yaitu Pusatkan perhatian dan evaluasi sambil mendengarkan, Usahakanlah agar kamu berpikir secara aktif tentang apa yang dibicarakan orang lain, Agar memberi tanggapan pada saat-saat yang tepat, Selalu memberi dorongan dan semangat agar pembicara melanjutkan topik pembicaraan.
Kegiatan ini akan membantumu menjadi pendengar yang baik. Kebanyakan orang bijaksana ialah mereka yang memiliki kemampuan mendengar bahkan mampu membaca, memahami setiap pikiran yang diucapkan pembicara.

2.3 Membaca yang Efektif

"Buku adalah jendela ilmu dengan membaca buku kita telah membuka lebar jendela untuk perkembangan akal."

Membaca adalah usaha memperoleh informasi melalui tulisan. Diperlukan teknik tertentu dalam membaca agar efektif dan optimal dalam menggali informasi yang diinginkan. Artinya, membaca tidak sekedar membaca tetapi mencari tahu, mengerti, memahami, kalau mungkin sampai kepada hakikatnya. Mulailah membaca dengan pelan, tetapi perlahan-lahan tingkatkan kecepatan, kalau perlu lakukan pengulangan.

Menurut Tony Buzan, ada tujuh macam kegiatan membaca :
• Pertama, Pengenalan. Kenali dahulu simbol-simbol, ikon atau simbol dalam bentuk gambar yang ada dalam buku atau artikel.
• Kedua, Peleburan. Tahap penyesuaian atau asimilasi, menyatukan seluruh panca indera dan mengirimkan ke pusat pikiran apa yang disampaikan buku dengan pengalaman yang kita miliki.
• Ketiga, Intra-integrasi. Menghubung-hubungkan [ menyambungkan ] antara materi satu dengan materi yang lain, kalimat satu dengan kalimat yang lain, bab satu dengan bab yang lain. Apakah ada yang bersinggungan/berhubungan antara isi buku dengan pengalaman kita.
• Keempat, Ekstra-integrasi. Lakukan analisis, apresiasi, seleksi, kritik, menerima atau menolak berkaitan dengan apa yang disampaikan buku terhadap kita.
• Kelima, Penyimpanan. Simpanlah apa yang menjadi pokok perhatian, informasi penting dan makna yang tersurat dengan makna yang tersirat dalam buku.
• Keenam, Pengingatan. Kita harus dapat menggunakan dari setiap apa yang kita baca untuk dikeluarkan pada saat diperlukan dan dibutuhkan.
• Ketujuh, Pengkomunikasian. Membaca buku berarti kita sedang berkomunikasi baik dengan diri sendiri maupun dengan dengan para tokoh yang disebutkan dalam buku. Pada saat membaca, kita sedang mendengarkan suara-suara aktif yang masuk ke dalam diri kita. Pada saat yang diperlukan kita juga dapat mengkomunikasikannya terhadap orang lain.

2.4 Wawancara

"Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan taqwa [ Q.S Al Mujaadila 58 : 9 ]."

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapat mengenai sesuatu hal.

Keterampilan berbicara sangat diperlukan oleh setiap orang. Sebagai bagian dari keterampilan berkomunikasi tentu saja keterampilan berbicara diperlukan untuk saling tukar menukar informasi. Dalam kegiatan wawancara, seorang pewawancara harus sudah mengetahui siapa narasumber dan hal-hal apa saja yang ingin diketahui dari orang yang akan diwawancarainya sebelum ia melaksanakan wawancara.

Begitu pula sebaliknya dengan orang yang akan diwawancarai [ narasumber ]. Sebelum ia diwawancarai, ia sudah harus mengetahui topik pembicaraan yang akan ditanyakan kepada dirinya serta kemungkinan-kemungkinan pertanyaan lainnya juga jawaban-jawaban apa saja yang akan diberikan sesuai pertanyaan yang diajukan kepada dirinya.

Nah, melalui kegiatan ini kamu akan diajak untuk berlatih berbicara dengan cara melakukan wawancara.

2.5 Surat Pembaca

"Barangsiapa diantara kamu melihat terjadinya kemungkaran, hendaklah kamu cegah dengan tangan; apabila tidak sanggup dengan tangan; hendaklah dengan lidah dan apabila tidak sanggup dengan lidah; hendaklah dengan hati; tetapi yang terakhir ini adalah selemah-lemahnya iman." [ H.R Muslim ].

Surat pembaca adalah surat yang dikirim oleh para pembaca yang di alamatkan/di tujukan kepada sebuah redaksi media massa berisi tanggapan, pemberitahuan, saran, kritikan dan pendapat atas sesuatu hal.

Surat pembaca merupakan sebuah media umum yang digunakan untuk menampung berbagai pendapat, usulan, pemberitahuan, aspirasi yang berkembang ditengah-tengah masyarakat.

Melalui kegiatan ini, kamu akan diajak untuk berlatih menuangkan gagasan dan buah pikiranmu dalam bentuk tertulis. Selamat berlatih.

2.6 Memahami Makna Tersembunyi

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah mati [ kering ]-Nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angin, awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh [ terdapat ] tanda-tanda [ keesaan dan kebesaran Allah ] bagi kaum yang memikirkan."
[ Q.S Al Baqarah 2 : 164 ]

Pernahkah kamu mengalami sebuah musibah/cobaan yang cukup berat selama hidupmu? Dan pernahkah orang-orang terdekat yang berada disekelilingmu mencoba untuk menghiburmu dengan mengatakan "sudahlah jangan terlalu dipikirkan terus menerus, ambillah hikmah di balik itu, tidak mungkin Allah memberikan sesuatu kepada hambanya bila tidak ada pelajaran yang dapat diambil dari setiap peristiwa yang menimpa kita."
Begitulah kira-kira kata-kata yang sering kita dengar bila kita menghadapi musibah/cobaan yang datang.

Sekilas nasehat itu terdengar biasa-biasa saja, tetapi cobalah kamu sedikit lebih dalam memahaminya.
Kemampuan seseorang untuk memahami makna yang tersirat di balik sesuatu [ peristiwa, alam, tulisan/kata-kata, tanda-tanda, dsb ] akan memberikan pengaruh yang berbeda dalam mensikapi segala hal. Ketergesa-gesaan yang sering melanda kita dalam mensikapi berbagai hal kadang kala menimbulkan hal yang merugikan diri sendiri.

Pernahkah kamu mendengar cerita seorang "petani dengan pohon beringin." yang sedang duduk di bawah pohon beringin yang sangat besar, ketika ia sedang melepas lelah setelah seharian menggarap sawahnya?
Setelah seharian bekerja, petani itu kemudian menuju sebuah pohon beringin besar untuk melepaskan lelah. Tiba-tiba ia tertarik dan memungut sebutir buah beringin, sambil mengamati buah tersebut ia berusaha memikirkan dan membandingkan dengan pohon dan buah-buahan yang lainnya. Akhirnya membuat kesimpulan dan berkata dalam hatinya; "Allah tidak adil, masa pohon yang begitu besar, buahnya kecil begini. Sedangkan pohon labu yang begitu kecil, buahnya besar sekali. Seharusnya pohon beringinlah yang mempunyai buah sebesar buah pohon labu..." belum selesai ia berkata dalam hatinya tiba-tiba sebutir buah beringin jatuh tepat di atas hidungnya. Seketika itu pula ia tersentak dan tersadarkan dari lamunannya... Apa jadinya diriku seandainya buah pohon beringin sebesar buah labu? dan ia berkata; Astagfirullahal 'adzim .....

Melalui kegiatan ini kita akan belajar menangkap makna yang tersembunyi dibalik sesuatu.

2.7 Sahabat Terbaik

"... Orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang saleh dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." [ Q.S Al Nisa' 4 : 69 ].

Sahabat adalah orang yang sangat dekat dengan kita, bahkan bisa lebih dekat dari saudara. Pada dasarnya yang akan dipilih untuk menjadikan sahabat adalah orang yang mempunyai persamaan dan kecocokan dengan diri kita, walaupun tidak menutup kemungkinan yang menjadikan pilihan justru yang berseberangan [ berbeda ].

Dan biasanya sahabat merupakan cerminan dari kepribadian diri. Kalau diri kita baik biasanya sahabat kita juga baik. Dan jika kamu ingin menjadi orang yang baik, maka bersahabatlah dengan orang yang baik.
Banyak orang yang bisa dijadikan sahabat, tetapi untuk mendapatkan sahabat yang baik tidaklah mudah.

Seseorang yang layak dijadikan sahabat, diantaranya :
1. Seseorang orang yang berteman denganmu maka dia akan menghiasi kamu.
2. Seseorang yang jika berjanji ia akan menepati janjinya.
3. Seseorang yang jika kamu mengatakan kebenaran maka dia akan membenarkan perkataanmu.
4. Seseorang yang jika kamu melakukan kesalahan/kemungkaran, maka dia akan melarang dan memperbaikimu.
5. Seseorang yang jika kamu terkena musibah/cobaan, maka dia akan merasakan kesusahanmu [ empati ].

Di bawah ini adalah kegiatan yang dapat membantu kamu dalam menentukan siapa yang layak dijadikan sahabat.

Terimakasih
Terimakasih
Dan
Terimakasih

Muhammad Iqbal Musalim
Amway Indonesia.
Network TwentyOne Indonesia.
Independence Business Owner.
Amway Business Owner.
08986355448
081214070488

2. KOMUNIKASI
[ Communication ]

2.8 Berbicara di depan publik [ umum ]

Berbicara di Depan Publik [ Public Speaking ]

Berbicara di depan publik adalah berbicara di depan orang banyak [ umum ] atau semua orang yang datang menonton [ memperhatikan ], mengunjungi kita yang sedang berbicara.
Publik yang hendak diajak bicara dibagi menjadi dua yaitu publik homogen dan publik heterogen. keadaan publik yang tingkat pengetahuannya hampir sama maka kita katakan sebagai publik homogen.
Sedangkan untuk publik yang tingkat pengetahuan beragam disebut dengan publik heterogen. Tentu saja bagi kita yang akan berbicara di depan publik yang homogen lebih mudah dibanding publik heterogen. Coba rekan-rekan pikiran kenapa bisa demikian?

Tampil berbicara di depan publik/umum dengan baik, akan ditandai oleh kesan yang positif dari publik.
Tidak mudah untuk membuat khalayak atau pendengar terkesan dan meyakinkan mereka dengan apa yang kita sampaikan. Tetapi ingatlah bahwa berbicara di muka umum secara efektif adalah sebuah seni yang dapat kita pelajari.

Mengapa seseorang bereaksi gugup, gemetaran atau panik ketika diminta untuk berbicara di hadapan orang banyak? Penyebabnya bermacam-macam, diantaranya : karena tidak adanya persiapan atau persiapan yang buruk [ tidak baik ] dan tidak memadai, tidak menguasai materi yang akan disampaikan, belum terbiasa, kurang latihan dan lain sebagainya.
Dapatkah rekan-rekan meningkatkan keterampilan berbicaramu? Tentu saja dapat dan bisa. Setiap orang memang dapat melakukannya. Satu-satunya yang harus kamu lakukan adalah belajar bagaimana dapat melakukan itu semua dengan baik.
Berbicara di depan publik merupakan keterampilan yang sangat berharga. Kalau rekan-rekan dapat melakukannya dengan baik, maka akan banyak keuntungan [ benefit ] yang akan rekan-rekan peroleh.
Berikut ini pertanyaan - pertanyaan yang harus rekan-rekan jawab dengan benar agar kamu mengerti beberapa petunjuk yang mendasar tentang berbicara di depan publik [ umum ].

2.9 Menjadi pembawa acara

Menjadi Pembawa Acara

"Kenikmatan seorang ahli bicara adalah jika apa yang dia sampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh pendengarnya [ audience ].

Kemampuan berbicara adalah dasar berkomunikasi dengan orang lain. Memiliki keterampilan berbicara, maka akan sangat mudah bagi orang lain menangkap [ memperoleh ] informasi atas pesan yang kita sampaikan. Bahkan pada bidang pekerjaan tertentu memang memerlukan keahlian atau keterampilan berbicara.
Bahkan menurut seorang pakar komunikasi lebih dari 70% hidup manusia diisi dengan berkomunikasi. Keberhasilan di bidang bisnis, hubungan sosial dan sebagainya tidak bisa dilepaskan [ dihindari ] dari kegiatan berbicara di depan umum [ public speaking ]. Publik speaking merupakan salah satu kunci penentu sukses.
Di dalam kehidupan sehari-hari dan pada acara-acara tertentu, seseorang terkadang harus berbicara di depan umum, misalnya diminta menjadi pembawa acara, memberikan kultum, presentasi, berpidato dan lain-lain?. Kenyataannya, tidak setiap orang bisa tampil berbicara di depan umum dengan baik.
Kegiatan berikut ini merupakan sarana latihan agar dapat berbicara secara aktif dan efektif di depan umum. sebagai langkah awal berlatihlah sebagai pembawa acara [ MC ] dihadapan teman-temanmu.
Pembawa acara [ MC ] adalah orang yang bertugas memandu acara dan bertanggungjawab atas lancar dan suksesnya acara. Pembawa acara harus mempunyai sikap yang luwes, ramah, terbuka dan berwawasan umum [ luas ].

2.10 Berpidato

Berpidato

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada banyak orang atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.

Ada patokan atau unsur pokok yang selalu ada dalam setiap penyusunan pidato, yaitu :
1. Pembukaan.
Adalah pendahuluan [ awal ] atau penyampaian pembukaaan kata.
2. Pokok Masalah.
Yaitu mengemukakan pokok permasalahan apa yang ada dalam pidato.
Untuk ini ada dua teknik, pertama adalah induktif yaitu mengemukakan hal-hal kecil atau khusus terlebih dahulu ; teknik kedua adalah edukatif yaitu mengemukakan hal-hal umum terlebih dahulu.
3. Argumentasi.
Pada bagian ini, berisi alasan-alasan yang didukung dengan data dan fakta untuk memperkuat pendapat.
4. Penutup/Kesimpulan.
Bagian ini merupakan akhir dari sebuah pidato yang mencakup rangkuman pidato, kata penutup, harapan dan himbauan-himbauan.

2.11 Memberikan presentasi

Memberikan Presentasi

"Semakin luas anda mengait-ngaitkan [ terus menghubungkan ] dengan berbagai hal, maka akan semakin berbobot [ bermakna ] dalam melakukan presentasi".

Presentasi adalah kegiatan menyampaikan gagasan atau informasi yang bertujuan untuk meyakinkan orang lain agar mau menerima gagasan atau informasi yang kita sampaikan.
Diperlukan persiapan yang matang untuk melakukan sebuah presentasi yang efektif.
Persiapan-persiapan itu meliputi : Persiapan materi yang akan disajikan, sistematika penyajian, metode penyajian, media pendukung, kostum yang dipakai, waktu yang dibutuhkan.
Selain itu yang paling penting adalah menetapkan tujuan yang jelas dan tajam.
Sebagian besar presentasi gagal [ tidak berhasil ] karena persiapan yang buruk [ tidak baik ] atau kurang memadai. Salah satu rahasia keberhasilan presentasi adalah adanya persiapan presentasi yang tepat, untuk khalayak yang tepat, pada waktu yang tepat dan mempunyai rencana cadangan bila ada sesuatu yang keliru [ kurang tepat ].

2.12 Menjadi pendengar

MENJADI PENDENGAR

"Kita diingatkan untuk selalu banyak mendengar dari pada berbicara dengan diciptakan dua telinga dengan satu lidah".

Mendengar merupakan hal yang penting dalam kegiatan komunikasi, karena sebelum menjadi pembicara yang baik, belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik. Walaupun kegiatan mendengar kelihatan sangat mudah, namun pada kenyataannya, masih banyak orang yang mengalami kesulitan untuk menjadi pendengar  yang baik. Komunikasi pertama yang kita dapatkan pada saat masih bayi adalah mendengar. Mendengar juga adalah kemampuan yang banyak digunakan pada saat dewasa.

Untuk mengetahui apakah kita sudah dapat menjadi komunikan/pendengar yang baik, dapat diketahui melalui 10 ciri pendengar yang baik. Cobalah untuk mendengar dengan intensif yaitu mengingat isi pembicaraan/informasi yang didengar sehingga dapat memberikan respon yang tepat.
Respon dapat berupa jawaban, penjelasan, tindakan dan sebagainya. Bila komunikan memberikan respon yang tepat setelah ia mendengar informasi yang diberikan oleh komunikator, maka itu sudah dapat menunjukkan bahwa ia dapat menjadi komunikan/pendengar yang baik.

Beberapa kata kunci yang dikemukakan oleh Joyce Wicoff agar dapat mendengarkan lebih baik :
° Pilihlah kata kunci.
° Carilah fokus si pembicara, apa yang dia ingin sampaikan?.
° Pikirkan setuju atau tidak setujunya.
° Ajukan beberapa pertanyaan saat mendengarkan, adakah keberpihakan si pembicara.
° Tentukan berbagai kesimpulan pembicara, adakah cabang-cabangnya?.
° Carilah dasar pembicara, apakah faktual?.
° Lakukan paraphrashing bahan pembicara itu dan tambahkan hasil kesimpulan pribadi.
° Telitilah jika ada celah mengenai hal-hal yang tidak dikatakan, Adakah bidang-bidang tertentu yang dihindari?.

Terimakasih
Terimakasih
Dan
Terimakasih

Muhammad Iqbal Musalim
Amway Indonesia.
Network TwentyOne Indonesia.
Independence Business Owner.
Amway Business Owner.
08986355448
081214070488

Tidak ada komentar:

Posting Komentar