Sabtu, 14 April 2018

LEADERSHIP : 4. BELAJAR UNTUK BELAJAR [ LEARNING TO LEARN ]

4. BELAJAR UNTUK BELAJAR
[ Learning to Learn ]

4.1 Belajar untuk belajar

Belajar untuk Belajar

"Belajar adalah sebuah proses, sedangkan tujuannya adalah kebenaran.
Selama manusia hidup maka proses terus berlangsung sehingga manusia memperoleh maknanya [ hakikat ]."

Belajar adalah suatu kegiatan ilmiah yang terencana dan dilakukan dengan cara-cara tertentu, untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan sehingga manusia menjadi kompeten. Melalui proses belajar manusia dapat mengembangkan dirinya sehingga mampu beradapatasi dengan lingkungan dan mengatasi masalah-masalah hidup. Proses belajar dimulai sejak manusia dilahirkan dan baru akan berhenti sampai dengan akhir hayatnya.

Peningkatan dan pengembangan belajar setara dengan perkembangan otak sebagai alat utama dalam melakukan pembelajaran. Manusia terus dipacu alat berpikirnya sehingga mencapai suatu tingkat kematangan tertentu dalam pola pikir dan prilaku. Manusia yang telah memiliki tingkat kematangan tertentu, logika dan cara berpikirnya akan mudah melakukan proses belajar yang benar.
Setiap pemimpin seharusnya memiliki pengetahuan/wawasan serta mampu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dirinya. Oleh sebab itu seorang pemimpin haruslah mengerti dan memahami tentang cara/proses belajar sehingga ia mampu mendorong yang lain untuk berkembang dan meningkatkan kemampuannya dengan optimal.

4.2 Menjadi manusia pembelajar

MENJADI MANUSIA PEMBELAJAR

"Tidak ada masalah/hambatan yang tidak dapat kita selesaikan, tidak ada tujuan yang tidak dapat kita lampaui/tempuh dan tidak ada kebaikan yang tidak kita perlihatkan selain dengan BELAJAR."

Manusia pembelajar adalah manusia yang sadar dan menggunakan seluruh potensi dirinya untuk meningkatkan dirinya dalam mencapai tingkatan kualitas hidup tertentu. Ada hal-hal yang menjadi bahan renungan agar kita menjadi manusia pembelajar, yaitu memiliki karakter-karakter berikut :
1. Motivasi : Dorongan untuk melakukan tindakan.
2. Upaya : Kemampuan untuk bekerja keras.
3. Inisiatif : Melakukan atas ide-ide.
4. Kepercayaan diri : Perasaan mampu melakukan.
5. Common sense : Menggunakan pertimbangan.
6. Care : Menunjukkan kepedulian.
7. Problem solvers : Mengarahkan pengetahuan dan kemampuan ke dalam tindakan.
8. Incuirisity : Rasa ingin tahu yang menggelora.

MOTIVASI =} DAYA PIKIR =} KEMAMPUAN MEMADUKAN PENGETAHUAN DAN KERJA [ KARYA ].

4.3 Perencanaan belajar

PERENCANAAN BELAJAR

"Duduklah dengan tenang dan bayangkan seperti apa perasaan pencapaian/berhasil atas suatu sasaran secara rinci. Perbuatan seperti itu merupakan suatu motivator yang baik."

Tahapan dalam Proses Belajar :
1. Menetapkan sasaran [ apa yang ingin kita capai dalam belajar? ].
2. Memperkirakan waktu yang akan dihabiskan [ berapa lama untuk menyelesaikan yang ingin kita capai? ].
3. Menentukan sumber informasi, misalnya guru dan pembimbing [ siapa sajakah sumber informasi sebagai pembimbing kita dalam belajar? Carilah sebanyak mungkin sumber informasi ].
4. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan [ Bertanyalah tentang apa, siapa, mengapa, bagaimana, bilamana, dimana, berapa waktu dan berapa biaya, dsb... ].
5. Alat dan sarana [ Alat dan sarana apa sajakah yang kita butuhkan agar belajar menjadi lancar? ].
6. Menetapkan rujukan yang dibutuhkan [ buku-buku atau media apa sajakah yang dibutuhkan dan berkaitan dengan subjek materi yang akan kita pelajari? ].
7. Mengelola informasi yang telah didapatkan [ dengan menggunakan pengelolaan sistem informasi MIS : Management Information System ].
8. Menyimpan data [ Filling system ].

Kondisi yang diperlukan untuk belajar efektif :
1. Berpikir kritis-konseptual, analitis, reflektif dan sistematis.
2. Berpikir kreatif, mendapatkan beberapa jawaban dari satu pertanyaan.
3. Gunakan memori tingkat tinggi untuk menyimpan informasi yang permanen.
4. Pemetaan pikiran, visualisasikan!.
5. Gunakan semua ragam gaya belajar dengan ragam kecerdasan.
6. Gunakan tiga perangkat potensi pengungkit : Rasa, Pikir dan Psikomotorik.

4.4 Kreativitas

Kreativitas

"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan [ penciptaan-Nya ] [ Q.S Al A'la 87 : 1-2 ].

Cobalah kamu hitung berapa jumlah huruf alfabet yang ada ! Dan cobalah kamu hitung juga berapa jumlah warna-warna dasar yang ada !.
Dapatkah kamu sebutkan berapa banyak jumlah kata dan kalimat yang dapat disusun dari 26 huruf alfabet yang ada? Dan dapatkah kamu sebutkan berapa jumlah kombinasi warna yang dapat disusun dari warna-warna dasar tersebut?

Di tangan orang-orang yang memiliki daya kreativitas yang tinggi, huruf-huruf alfabet dapat disusun menjadi syair-syair lagu yang dapat memperhalus perasaan seperti syair-syair lagu Ebit. G.Ade, membangkitkan semangat dan emosi seperti puisi-puisi karya Chairil Anwar.

Di tangan-tangan mereka yang ahli design interior, warna-warna dasar dapat dikombinasikan sehingga menghasilkan perpaduan warna yang serasi dan seimbang dalam memperindah sebuah ruangan, sehingga membuat nyaman orang yang menjadi pemilik ruangan tersebut.

Kegiatan kali ini akan mengajak kamu untuk lebih memahami kreativitas dan hambatan-hambatannya.

4.5 Belajar efektif

Belajar Efektif

"Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." [ Q.S Al Alaq 96 : 5 ].

Sebuah kelompok terdiri dari kumpulan orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Latar belakang ini meliputi antara lain usia, jenis kelamin, persepsi, tingkat pendidikan, pengalaman, motif sifat, perasaan dan sebagainya.

Hal-hal ini tentu saja akan memberikan pengaruh terhadap gaya belajar seseorang.

Gaya belajar seseorang tentu berbeda satu dengan yang lainnya, namun apakah gaya tersebut efektif atau tidak?

Mari kita pelajari dan diskusikan apa yang dimaksud dengan belajar efektif.

4.6 Mengajar

Mengajar

"Yang terbaik diantara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." [ H.R Bukhari ].

Setiap manusia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ilmu yang telah diketahuinya kepada orang yang membutuhkan.
Walaupun apa yang diketahuinya hanya sedikit. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW "Sampaikanlah walau satu ayat." "Sampaikanlah kebenaran walaupun itu pahit terasa." Dari kedua hadist Nabi Muhammad memerintahkan kepada umatnya untuk terus belajar dan menyampaikan kembali apa yang telah dipelajarinya kepada orang lain.

Dalam kegiatan belajar pada hakikatnya setiap orang dapat berperan sebagai murid sekaligus juga sebagai guru. Belajar sebenarnya tidak harus selalu tergantung dengan apa yang dinamakan "sekolah" dan "guru". Setiap tempat dapat dijadikan tempat untuk belajar dan setiap orang sesungguhnya juga dapat dijadikan sebagai "guru".

Melalui kegiatan ini, kamu akan mendapatkan pengalaman belajar tentang bagaimana seorang guru dan seorang murid bekerjasama dalam proses belajar.

4.7 Memberi demonstrasi

Memberi Demonstrasi

"Yang terbaik diantara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya". [ H.R Bukhari ].

Demonstrasi adalah peragaan atau pertunjukan tentang tata cara melakukan atau mengerjakan sesuatu.

Pernahkah kamu melihat seorang yang sedang menawarkan sebuah produk dengan metode demonstrasi? atau barangkali kamu pernah melihat beberapa acara televisi seperti acara masak memasak, membuat hasta karya dan sebagainya? Apakah dengan cara seperti itu, kamu dapat lebih mengerti dan memahami dengan apa yang sedang disampaikan?  Apa yang menyebabkan kamu lebih memahaminya?.

Metode demonstrasi lebih efektif jika dibandingkan dengan metode ceramah, membaca dan berdiskusi. Dengan demonstrasi kita dapat melihat peragaan dan berinteraksi secara langsung.
Kegiatan belajar dengan cara melihat langsung objek yang dipelajari akan lebih lama tersimpan dalam memori kita dibandingkan dengan hanya sekedar membaca dan berdiskusi.

Melalui kegiatan ini kamu akan berlatih bagaimana memberikan sebuah demonstrasi.

Terimakasih
Terimakasih
Dan
Terimakasih

Muhammad Iqbal Musalim
Amway Indonesia.
Network TwentyOne Indonesia.
Independence Business Owner.
Amway Business Owner.
08986355448
081214070488

4.8 Gambar kreasiku

Gambar Kreasiku

"Pikiran bukanlah sebuah wadah untuk di isi, melainkan api yang harus di nyalakan".

Kreasi adalah hasil daya cipta, hasil daya khayal [ penyair, komponis, pelukis, dsb. ]; hasil ciptaan buah pikiran atau hasil kecerdasan akal manusia.

Untuk berkreasi, seseorang harus mempunyai rasa ingin tahu, berani mencoba sesuatu hal yang baru, berbeda dengan apa yang telah ada serta intuitif.
Potensi kreatifitas berhubungan dengan umur, tetapi dalam kinerjanya tergantung apakah terlatih atau tidak. Banyak orang yang lebih tua yang tetap kreatif di bandingkan dengan yang jauh muda dari padanya.

Umur   {=}   Kreatifitas [ % ]
40 tahun ke atasa : 2%
35 tahun : 2%
30 tahun : 2%
17 tahun : 10%
5 tahun : 90% [ Golden age ]
* Sumber : Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik & Kreatif oleh Iwan Sugiarto.

Jadi sangat besar potensi kita yang masih duduk di bangku SMA untuk selalu mengembangkan diri dengan daya kreatifitas yang kita miliki. Beberapa cara yang dapat dipakai agar menjadi pribadi kreatif adalah sebagai berikut :
1. Membiarkan diri untuk bermimpi atau melakukan perjalanan imajinatif.
2. Kemampuan melihat masalah [ hambatan ] ketika orang lain tidak melihatnya menjadi sebuah peluang.
3. Kemampuan melihat masalah [ hambatan ] dengan sudut pandang yang berbeda.
4. Kemampuan berkreasi dalam menggabungkan beberapa hal.

4.9 Membuat buku ide

Membuat Buku Ide

"Ide adalah kombinasi baru dari penggabungan, jelmaan [ perwujudan ], bentuk lain dari ide-ide lama".

Ide adalah gagasan, pemikiran, rencana, cita-cita, maksud yang muncul saat kita melihat, mendengar, membaca, berbicara, merenungkan, berpikir dan melakukan sesuatu.

Beberapa hal [ pertanyaan ] yang dapat membangkitkan ide, yaitu :
1. Bagaimana jika di ubah/tanpa perubahan [ lebih besar/kecil ], [ lebih panjang/pendek ], [ lebih berat/ringan ], [ lebih tipis/tebal ], [ lebih tinggi/pendek ], [ lebih bulat/lonjong ], [ lebih kaku/lemas ], [ berwarna/tidak berwarna ], [ berlubang/tidak berlubang ], [ diberi motif/tidak bermotif ], dst.
2. Apa manfaatnya dengan perubahan dan tanpa perubahan?
3. Apa yang dapat digunakan sebagai pengganti benda tersebut?
4. Dengan cara apa saja kita bisa memperlakukan benda tersebut?

Ide-ide yang bagus dan orisinil terkadang muncul dalam pikiran kita. Tetapi sayang, terkadang ide-ide yang berharga itu sering kita lupakan karena tidak kita catat. Oleh karena itu kita perlu membiasakan menulis ide-ide bagus yang muncul dalam buku ide. Keuntungan lain untuk masa yang akan datang adalah terkadang kita harus melihat atau membuka ide-ide lama yang berhubungan dengan tema masa kini.

4.10 Curah gagasan

Curah Gagasan

"Curahkan apa yang terdapat dalam pikiran dan perasaan yang terdalam, maka orang lain akan memahaminya dengan lapang dada".

Curah gagasan [ brainstorming ] adalah teknik penyelesaian masalah yang dapat digunakan secara individual dan kelompok. Dengan curah gagasan akan di dapatkan ide-ide atau gagasan-gagasan spontan yang dapat dijadikan bahan membuat keputusan.
Oleh karena itu terimalah semua gagasan sebagai gagasan yang baik, terlepas dari betapa asing/aneh gagasan tersebut.
Curah gagasan lebih efektif dalam kelompok-kelompok karena efek kumulatif dari masing-masing pikiran di rangsang oleh kreativitas yang lainnya. Banyak ide secara pribadi akan dapat jauh lebih sempurna jika disampaikan kepada orang lain dan orang lain tersebut akan berpikir lebih jauh atas ide kita. Akan terjadi penyempurnaan atas ide-ide kita dalam perspektif atau sudut pandang yang berbeda.
Teknik semacam ini akan memancing ide kita lebih jauh dan lebih berbobot [ bermakna ].

4.11 Perilaku bertanya

Perilaku Bertanya

"Sempurnakan ilmumu dengan bertanya.
Bertanyalah dengan baik dan santun maka anda akan mendapatkan ilmu secara utuh".

Kesempurnaan akal akan terus dipacu dengan kemampuan dan teknik bertanya : apa, siapa, mengapa, dimana, kapan, bagaimana, berapa waktu dan berapa biayanya. Melalui keterampilan bertanya akan membantu kita menemukan jawaban-jawaban dari sesuatu yang ingin kita ketahui. Bertanya pada diri sendiri tidak terlalu banyak menggunakan teknik khusus. Karena bertanya terhadap diri hanya menggugah kesadaran diri agar bisa berpikir dan melakukan suatu pekerjaan yang selama itu terlewat atau lalai. Misalkan, karena saya belum siap ujian?
Demikian juga tatkala kita membaca sebuah buku, kita terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan yang dapat memperkirakan isi dan makna buku itu ketika kita selesai membacanya. Demikian juga kalau kita bertanya pada benda-benda dan alam sekitar kita.
Permasalahannya, jika kita hendak mengajukan pertanyaan kepada orang lain, diperlukan etika dan teknik bertanya yang baik agar yang kita ajak bertanya tidak merasa tersinggung atas pertanyaan-pertanyaan kita.

4.12 Wawancara

"Wawancara bukan sekedar mengumpulkan informasi, tetapi juga sudah merupakan bagian dari penyajian informasi".

Wawancara adalah mencari informasi dengan cara mengadakan wawancara [ tanya jawab ] secara langsung atau tidak langsung terhadap narasumbernya.

Untuk melakukan kegiatan wawancara diperlukan persiapan-persiapan, diantaranya :
1. Tema : Menentukan tema dalam mewawancarai adalah bagian yang paling pokok. Tema akan menentukan informasi seperti apa yang hendak akan kita dapatkan.
2. Ruang lingkup dan Topik : Menguasai ruang lingkup dan topik agar kita tidak terjebak dengan dengan hal-hal lain di luar topik yang dikehendaki.
3. Merancang Pertanyaan : Rancang berbagai jenis pertanyaan yang hendak akan kita ajukan terlebih dahulu agar kita tidak kehilangan arah.
4. Melakukan Hubungan Harmonis : Memahami pihak yang kita wawancarai adalah pembuka agar dia mau menerima kita dan bersahabat dengan kita.

4.13 Berlatih membaca cepat

Berlatih Membaca Cepat

"Untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan efektif, anda harus melihatnya, mendengarnya dan merasakannya".

Membaca adalah kegiatan fisik ketika cahaya yang direfleksikan dari kata atau gambar diterima oleh mata, kemudian ditransformasikan melalui saraf menuju ke otak.

Pada dasarnya, ada empat macam tingkatan membaca : [ 1 ] Biasa yaitu membaca yang relatif lambat, dengan membaca baris demi baris seperti yang biasa kita lakukan dalam membaca ringan. [ 2 ] Melihat dengan cepat seperti cara kita melihat buku telepon atau kamus. [ 3 ] Melihat sekilas seperti membaca koran. [ 4 ] Kecepatan tinggi yaitu membaca dengan kecepatan tinggi dan dengan pemahaman yang menakjubkan.
Masing-masing dari empat kecepatan membaca mempunyai kegunaan. Untuk membaca dengan kecepatan tinggi kamu harus mampu melakukan tiga hal : 1. Menggunakan visi periferal kamu. 2. Gerakkan mata kamu dengan cepat menuju bagian bawah halaman buku. 3. Balikkan halaman dengan cepat.

Membaca adalah suatu kegiatan untuk merekam apa yang tertulis juga cara untuk berkomunikasi dengan penulis dan menemukan makna yang disampaikan oleh penulis.
Apapun cara dan metode membaca, yang menjadi perhatian adalah bagaimana secara sistematis dapat menyerap informasi dengan cepat, tepat dan benar.

4.14 Menentukan prioritas

Menentukan Prioritas

Menentukan skala prioritas berarti menentukan sesuatu mana yang harus di dahulukan dan di utamakan dari pada yang lain berdasarkan kriteria tertentu. Untuk menentukan skala prioritas perlu dilakukan pengelompokkan sesuatu menjadi beberapa bagian berdasarkan kriteria tertentu sehingga masing-masing bagian mempunyai nilai, status atau tingkatan yang berbeda.

4.15 Pemetaan informasi

Pemetaan Informasi

"Informasi bagaikan makhluk yang memerlukan wadah/kandang yang cocok agar dapat dikelola menghasilkan buah yang bermanfaat bagi para pemetiknya".

Pemetaan informasi adalah pengelompokkan informasi dengan cara mencari, memilih, memilah, mengatur informasi yang di dapat. Misalnya informasi yang di dapat di kelompokkan ke informasi utama [ main issue ], informasi pendukung [ supporting issue ], informasi yang rinci [ detail issue ].

Dengan pemetaan informasi kamu dapat meningkatkan pemahaman dan memusatkan perhatian atau berkonsentrasi pada gagasan-gagasan yang kamu inginkan. Banyak orang yang mencampuradukkan informasi penting dengan informasi tidak penting. Akibatnya bisa menimbulkan malapetaka bukannya justru manfaat dari informasi tersebut. Informasi perlu ditempatkan sesuai dengan kriteria informasi tersebut. Ada informasi yang boleh diketahui oleh orang-orang tertentu saja dan juga informasi yang merupakan konsumsi publik.
Dalam hal ini kita harus dapat memilih dan memilah perbedaan kedua informasi tersebut.

4.16 Mengukur skala kemampuanku dalam belajar

Mengukur Skala Kemampuanku dalam Belajar

"Tiap individu adalah mukjizat yang mengandung banyak manfaat dan menghasilkan sesuatu yang dahsyat jika kita mengenal kemampuan belajar kita".

Jika kamu bertanggungjawab atas hidupmu, kamu akan mulai membuat segalanya terjadi dan bukan sekedar membiarkannya. Belajar aktif adalah masuk dalam kehidupan bukan membiarkan hidup mengombang-ambingkanmu [ mengaturmu ]. Kamu harus belajar apa saja dari setiap situasi. Dengan demikian kamu akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki, semakin banyak pilihan yang dapat kamu lakukan ketika menghadapi situasi yang menantang. Semakin banyak pilihanmu semakin besar kekuatan pribadimu.

Terimakasih
Terimakasih
Dan
Terimakasih

Muhammad Iqbal Musalim
Amway Indonesia.
Network TwentyOne Indonesia.
Independence Business Owner.
Amway Business Owner.
08986355448
081214070488

Tidak ada komentar:

Posting Komentar